[UNIKNYA.COM]: Siapa bilang
Indonesia ketinggalan jaman? Salah besar semua itu. Rentang 67 tahun usia
kemerdekaan negri berjuluk Jamrud Khatulistiwa ini, ternyata sudah mampu
berbenah dalam bidang teknologi. Pun termasuk didalamnya teknologi dibidang militer.
Berikut “Indonesia Hebat” Dibidang Teknologi
Militer:
1. Pesawat Tempur (KF-X/IF-X) PT. DI
Pesawat Tempur
(KF-X/IF-X) PT. DI
|
Pesawat tempur akan berkelas di atas F-16 atau Sukhoi-30, namun masih di bawah F-35 Amerika Serikat yang sudah masuk generasi 5. Di luar Amerika Serikat, baru Indonesia dan Korea Selatan yang serius mempersiapkan pesawat tempur sekelas ini dan dirancang terbang berdaya tahan terbang 4,5 jam dan berdaya angkut 6.000 kg, termasuk sistem persenjataan.
Dalam
program ini, Indonesia berusaha memajukan industri nasional dengan aktif
merancang, memproduksi, mengintegrasi dan mengujikan pesawat tempur
ini.Rancangannya diarahkan memenuhi persyaratan operasi jangka pendek, menengah
dan jangka panjang TNI AU, disamping guna meningkatkan kemampuan industri,
pengembangan teknologi nasional, dan kemandirian sistem .
2. Kapal Induk
(Helicopter Carrier) PT. PAL
Kapal Induk
(Helicopter Carrier) PT. PAL
|
Kapal-kapal tersebut akan diproduksi
di galangan kapal dalam negeri (PT. PAL) dengan local content yang relatif
tinggi. Proyek ini telah mengalokasikan dana Rp. 70 miliar, pemerintah tidak
menutup peluang bagi negara lain untuk memberikan bantuan atau kerja sama.
Hingga saat ini ada sekitar empat negara yang telah menawarkan bantuan untuk
pengadaan kapal-kapal tersebut, antara lain Australia.
3. Panser Anoa PT. Pindad
Panser Anoa PT.
Pindad
|
Pindad APS-3 diperlihatkan secara
resmi kepada publik pada Indo Defence & Aerosace 2008 pada tanggal 19
November hingga 22 November, 2008 setelah diperlihatkan pada parade militer
TNI pada 5 Oktober 2008. Pada 30 Agustus 2008, 10 APS-3 telah
diproduksi dan rencananya akan diproduksi sebanyak 150 buah untuk TNI
Angkatan Darat untuk penugasan ANOA pada tahun 2009.
Semenjak 9 April 2010 13 buah ANOA
telah digunakan untuk mengawal misi perdamaian PBB di Lebanon bersama Satgas
Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL. ANOA 6×6 maupun 4×4 biasa
digunakan untuk pengawalan kegiatan-kegiatan penting negara. Pada 15 November
2011 ANOA varian 6×6 yang menggunakan persenjataan Senapan Mesin Berat 7.62 mm
digunakan sebagai kendaraan tempur untuk patroli dan penjagaan ring pada
acara KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali. ANOA juga dipakai oleh Paspampres
untuk pengawalan kunjungan-kunjungan presiden.
4. Peluru Kendali Smart Eagle II (SE
II)
Peluru Kendali
Smart Eagle II (SE II)
|
Dimensi fisik SE II adalah sebagai berikut.
Panjang badan total mencapai 3,6 meter sementara lebar rentang sayap 4,8 meter
dan tinggi (dari permukaan tanah hingga ujung sirip ekor) sekitar satu meter.
Dengan bobot kosong 65 kilogram dan bobot maksimum tinggal landas (maximum
take-off weight) 100 kilogram, SE II sanggup terbang selama hampir enam jam
seraya mengusung beban muatan seberat 20 kilogram.
SE II dapat dimodifikasi agar
sanggup mengusung aneka jenis muatan yang disimpan dalam ruang pada bagian
tengah bawah badan pesawat berdiameter 26 sentimeter. Muatan dapat berupa
seperangkat kamera pengamat berstabilisator giro (gyro-stabilized device) dan
sarana tayang hasil pengamatan.
5. Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran
Kapal Cepat
Rudal (KCR) Trimaran
|
TNI Angkatan Laut memesan empat unit
kapal, dan dalam lima bulan mendatang sudah jadi satu kapal perang `Trimaran`,
sedangkan tiga unit lainnya akan segera dibangun secara bertahap hingga 2014.
Satu unit kapal “Trimaran” dihargai sekitar Rp 114 miliar yang diambil
dari APBN 2011.
Jika proyek pengadaan ini berhasil
maka ini merupakan sejarah bagi Indonesia karena telah berhasil membuat kapal
perang dengan komposit serat karbon, dan ini akan dipatenkan dan diekspor ke
luar negeri. Komposit serat karbon juga telah digunakan untuk pembuatan pesawat
airbus Boeing-777 dan mobil formula 1. Ketahanannya 20 kali lebih kuat
dibandingkan baja. Kapal cepat berpeluru kendali itu memiliki panjang
keseluruhan 62,53 meter, panjang “water line”, 50,77 meter panjang “water
draft” 1,17 meter, bobot mati 53,1 GT, kecepatan maksimum 30 knot, kecepatan
jelajah 16 knot, dengan mesin utama 4X marine engines MAN nominal 1.800 PK.(**)
0 komentar:
Posting Komentar