SAMPIT, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bersama pihak
terkait diminta segera mempercepat realisasi perbaikan ruas jalan
Sampit-Bagendang. Pasalnya, kerusakan yang terjadi sudah sangat parah dan
membuat lalu lintas yang juga menghubungkan Kotim dengan Kabupaten Seruyan itu
terputus.
Ruas Jalan Sampit–Bagendang |
“Untuk pemerintah, saya mengharapkan supaya serius dan benar-benar
merealisasikan perbaikan ruas jalan Sampit-Bagendang yang selalu rusak. Sudah
sekitar 6 tahun ini tak pernah ada solusi yang tuntas mengenai jalan itu
(Sampit–Bagendang), padahal itu kan jalur fasilitas vital yang menjadi ikon
ekonomi di Sampit, apalagi di kawasan itu terdapat pelabuhan kontainer,” kata
salah seorang pengusaha di Kotim, Zulkifli Nasution, kemarin.
Ruas jalan Sampit–Bagendang merupakan jalan provinsi yang menjadi penghubung
antara Kabupaten Kotim dengan Seruyan. Jalan itu merupakan jalur transportasi
utama bagi masyarakat di wilayah Bagendang Kecamatan Mentaya Hilir Utara maupun
Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan untuk menuju ke Sampit atau sebaliknya.
Jalan tersebut juga menjadi urat nadi perekonomian bagi warga, terutama para
petani untuk memasarkan hasilnya ke kota.
Kondisi jalan yang sebagian besar belum beraspal membuat ruas itu kerap
rusak berat, terutama saat musim hujan. Angkutan berat dan melebihi tonase
semakin memperparah kondisi jalan itu. Meski perbaikan kerap dilakukan,
misalnya dengan menimbun atau perbaikan berupa agregat, namun, belum sampai
sebulan, jalan yang sejatinya menjadi kewenangan Pemprov Kalteng itu kembali
rusak.
“Sampai sekarang belum jelas mengenai perbaikan jalan itu, apakah oleh
konsorsium pihak swasta atau pemerintah. Harusnya Pemkab atau Pemprov segera
merealisasikan perbaikan dan pembangunan jalan itu, jangan membiarkan
masyarakat terus menjerit karena jalan itu merupakan salah satu fasilitas
perekonomian di Kotim, bahkan Kalteng umumnya,” kata Zulkifli.
Zulkifli mengaku merasa heran dengan sikap Pemerintah yang tidak serius
memikirkan penanganan ruas jalan itu, padahal, kawasan itu merupakan kawasan
pelabuhan dan sudah seharusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Kembali rusaknya ruas jalan itu menandakan bahwa pemerintah masih setengah hati
membangun rakyatnya.
“Dimana-mana di dunia ini, jalan ke pelabuhan jalan itu pasti selalu mulus,
karena itu kunci roda perekonomian, sementara di Kotim malah rusak berat dan
hancur. Karena itu, ruas jalan tersebut harus benar-benar dikerjakan, jangan
hanya wacana,” tegasnya.
Seperti diberitakan, ruas jalan Sampit–Bagendang kembali rusak berat akibat
hujan yang mengguyur Kotim dalam dua hari terakhir ini. Puluhan kendaraan sejak
pagi, Sabtu (14/7), terpaksa harus antre untuk melalui jalur tersebut. Arus
transportasi pada ruas itu nyaris lumpuh karena sejumlah kendaraan bermuatan
berat terjebak pada titik rawan ambles.
Zulkifli yang sempat terjebak macet di ruas itu mengungkapkan, ruas jalan
yang rusak berat tersebar pada sejumlah titik, terutama mulai kilometer 18 –
26. Dia mengaku sempat tertahan selama 10 menit ketika menuju Bagendang karena
harus antre dengan kendaraan lain yang menuju ke arah Sampit. Panjang antrean
saat itu sekitar 100 meter.
Pemkab Kotim sebelumnya menyatakan, perbaikan ruas jalan Sampit–Bagendang
akan segera dilakukan. Sejumlah perusahaan yang bersedia membantu perbaikan
jalan yang kerap rusak itu dipastikan segera mengucurkan dana karena mekanisme
bantuan telah disepakati. Namun, jalan yang akan diperbaiki itu hanya sekitar
9,2 kilometer dengan total anggaran sekitar Rp 832 juta. (ign)
sumber : radarsampit.net
0 komentar:
Posting Komentar