Headlines News :
Home » » Jembatan Selat Sunda Rp 225 Triliun

Jembatan Selat Sunda Rp 225 Triliun

Written By Unknown on Selasa, 17 Juli 2012 | 7/17/2012


Gambar rancangan Jembatan Selat Sunda (JSS) [google]
 Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, biaya pembangunan Jembatan Selat Sunda bisa mencapai US$ 25 miliar atau Rp 225 triliun. Sebelumnya, estimasi biaya pembangunan proyek itu besarannya US$ 15 miliar.

“Itu tidak hanya bicara soal jembatan saja, tapi investasi di kiri dan kanannya. Awalnya US$ 15 miliar jadi Rp 150 triliun,” kata Lukita seusai membuka rapat sosialisasi   kebijakan pembangunan dengan media massa 2012 di Marbella Suites Bandung.

 Kepastian biaya sesungguhnya, kata Lukita, baru akan diketahui setelah ada hasil studi kelayakan atau feasibility study. Pembangunan proyek itu tidak mungkin hanya infrastruktur jalannya saja.   “Kalau cuma infrastruktur jalannya tadi, pengembalian investasi akan sangat lama sekali, mungkin tidak ada investor yang masuk. Harus dikaitkan dengan pengembangan kawasan di sisi Sumatera maupun di sisi Jawa bersama-sama dengan pembangunan jembatan itu,” ungkap Lukita.

Proyek Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda atau lebih dikenal Jembatan Selat Sunda ini masuk dalam badan buku rencana proyek kerjasama pemerintah dan swasta atau PPP (public private partnership) Book 2012. Buku tersebut berisikan 58 proyek infrastruktur andalan pemerintah.

Jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera ini terletak di Provinsi Lampung dan Banten. Panjang jembatan ini diperkirakan 27,4 km yang melintasi Selat Sunda. Pemerintah, sambung Lukita, masih mempertimbangkan dan mengkaji

berbagai model investasi untuk pembangunan proyek tersebut. Sampai saat ini, proyek tersebut masih berpegang pada Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda. Namun, Menteri Keuangan Agus Martowadojo meminta agar peraturan itu direvisi.

“Dengan adanya pandangan dari teman-teman di Kementerian Keuangan, kita akan duduk bersama lagi untuk melihatnya. Kembali ke investasi yang besar dan panjang (waktunya). Tentunya berbagai masukan dan kajian kita dalami,” ujar Lukita.

Ditanya soal sikap Bappenas terkait usulan revisi dari Kementerian Keuangan, Lukita tidak mau menjawab. “Pada akhirnya bagi kami bukan soal untung rugi. Dengan adanya masukan baru seperti ini, kita akan kaji, kita tunggu saja,” ujarnya. [153]

Keikutsertaan Indonesia tersebut dapat terlaksana berkat kerja sama antara Atase Perdagangan Indonesia di Washington D.C., Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago dan ITPC Los Angeles.[Ant/L-9]

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. subi blog - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger